INGGRIS, - Muslim Inggris yang merasa khawatir diharapkan untuk meninggalkan rumah mereka sementara di Shotton Colliery, di Durham County, Timur Laut Inggris untuk menghindari konfrontasi dengan massa sayap kanan yang akan melakukan demonstrasi anti-Islam.
Kami sangat takut," Imran Nadeem, 38, yang bekerja di toko Milco, mengatakan kepada surat kabar Hartlepool Mail pada hari Jumat, 30 November, sebagaimana dilansir oleh onislam.net.
"Telah terdapat Muslim di Shotton untuk setidaknya 23 tahun terakhir, ada sekitar lima atau enam keluarga, dan kami telah menjadi komunitas yang sangat damai."
Anggota Liga Pertahanan Inggris (EDL) dijadwalkan mengadakan demonstrasi di Shotton Colliery pada hari Sabtu, 1 Desember mulai jam 2 siang.
Aksi ini dilakukan sebagai protes atas persetujuan Dewan Durham County dengan rencana pengusaha lokal Kaiser Choudry, untuk mengubah Melrose Arms, di Front Street, menjadi pusat pendidikan Islam. Melrose Arms adalah bekas pub yang tidak terpakai lagi.
Khawatir tentang keselamatan mereka, keluarga Muslim memutuskan untuk meninggalkan Front Street Sabtu pagi, sebelum kembali ke setelah aksi EDL.
EDL, kelompok sayap kanan yang muncul pada tahun 2009, telah mengadakan berbagai protes melawan apa yang mereka sebut "ekstremisme Islam" di Inggris.
kelompok sayap kanan seperti EDL dan Partai Nasional Inggris (BNP) yang memainkan kartu untuk menyalakan sentimen terhadap Muslim dan imigran.
Pada November 2010, polisi Inggris memperingatkan bahwa demonstrasi anti-Islam oleh ekstremisme EDL dapat membahayakan masalah sosial di Inggris. (muslimdaily.net)
Nice info gan
BalasHapus