WASHINGTON -- Politikus
Anti-Islam keturunan Indonesia-Belanda, Geert Wilders mengatakan Islam
tidak hanya menjadi masalah di Eropa, tetapi juga di Amerika Serikat.
Karena itu, tokoh anti-Islam Belanda ini mengingatkan masyarakat AS akan
bahaya tersebut.
"Pesan saya kepada masyarakat AS
melalui buku saya 'Tanda untuk Kematian', jangan membuat kesalahan yang
telah Eropa buat terkait Islam," kata dia seperti dikutip CBN.com,
Kamis (10/5).
Wilders menjelaskan, masalah itulah yang membuat dirinya dengan serius menangani Islam dan Muslim. Menurutnya, Islam dan muslim itu merupakan penyakit yang disebut budaya relativitas.
"Saya percaya masalah terbesar
yang di Eropa adalah budaya relativitas itu. Saya ingin melawan penyakit
tersebut sepanjang hidup saya dengan meluruskannya secara politis,
sebab baik politikus kiri dan kanan yang menciptakan komunitas
multikultural, sepakat semua budaya itu sama," kata dia.
Wilders mengaku bangga dengan kebudayaan barat yang terbentuk oleh Kristen, Yahudi dan kemanusiaan.
Tidak hanya lebih baik, tapi
memang sangat baik, dan ia harus menjaga itu demi generasi penerus,
klaim dia. "Saya melihat Islam sebagai budaya barbar," kata Wilders.
Untuk itu, kata Wilders, dirinya
menghendaki imigran Muslim untuk segera meninggalkan Belanda atau
berasimilasi dengan budaya Belanda atau Barat. "Saya sanksi mayoritas
Muslim bukan teroris. Saya juga tidak percaya akan ada kalangan moderat
Muslim," tuding dia.
Wilders baru percaya ada
kalangan moderat, bila seorang Muslim tidak mencontoh Nabi Muhammad SAW
dan tidak melaksanakan syariat Islam. "Itu baru moderat, dan saya akan
menghormatinya," pungkas dia.
Sumber: Republika
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !