PARIS - Dewan Muslim Perancis (CFCM) pada hari Senin kemarin (22/10) mendesak pemerintah untuk melarang sebuah kelompok sayap kanan yang “menduduki” sebuah masjid pada hari Sabtu lalu dan mengeluarkan “pernyataan perang” melawan apa yang mereka sebut Islamisasi Perancis.
Presiden CFCM Mohammed Moussaoui mengatakan Dewan juga ingin adanya perlindungan yang lebih baik bagi masjid dan pemakaman muslim dari serangan rasis, yang katanya melonjak tajam sejak tahun 2011 dan terus meningkat pada tahun ini.
Beberapa pengunjuk rasa dari 73 gerakan yang disebut Kelompok Identitas menyita sebuah masjid di kota barat Poitiers pada hari Sabtu lalu dan membentangkan spanduk mengacu pada sejarah Charles Martel yang mengalahkan tentara Muslim di tahun 732. Mereka juga menduduki masjid selama lebih dari enam jam sebelum polisi mengeluarkan mereka.
Dalam video yang diposting di situsnya, gerakan mengeluarkan apa yang disebut “deklarasi perang” terhadap multikulturalisme. Mereka juga menyerukan referendum untuk memblokir imigrasi lebih ketat dari luar Eropa dan pembangunan masjid di Perancis. “Kami menuntut pembubaran kelompok ini,” kata Moussaoui.
Moussaoui mengatakan aksi protes, pertama kalinya sebuah masjid di Perancis diduduki seperti itu, mewakili eskalasi baru dalam kekerasan terhadap Muslim. Tindak kekerasan dan ancaman terhadap Muslim meningkat sebesar 34 persen pada 2011 dibanding 2010, dan naik lagi sebesar 14 persen pada semester pertama tahun ini, katanya kepada wartawan.
Perkembangan Islam Perancis
Sensus resmi yang diselenggarakan oleh Departemen Dalam Negeri Perancis melaporkan bahwa Islam adalah agama yang paling disukai. Sensus itu menyebutkan rata-rata 4000 warga Perancis memeluk Islam setiap tahunnya. Demikian situs Al-Alukah melaporkan pada Senin (22/10).
Para pakar agama di Perancis mengumumkan bahwa sampai saat ini sekitar 70 ribu warga Perancis telah meninggalkan agama lama dan berpindah memeluk Islam. Berdasar sensus resmi Departemen Dalam Negeri Perancis, agama Katholik menempati urutan kedua dengan rata-rata 2900 pemeluk baru setiap tahunnya. Urutan ketiga ditempati oleh agama Yahudi dengan rata-rata 300 pemeluk baru setiap tahunnya.
Para sosiolog Perancis menjelaskan bahwa pada 15 sampai 20 tahun lalu, faktor utama masyarakat Perancis memeluk Islam adalah kekosongan rohani. Kini kondisi sosial dianggap sebagai faktor terbesar yang mendorong ribuan warga Perancis memeluk Islam.
Perancis merupakan negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di benua Eropa. Sekitar lima sampai enam juta warga Perancis beragama Islam. Namun kaum muslimin di Perancis mengalami banyak tekanan, intimidasi dan seranga rasis, khusunya oleh kelompok ekstrim kanan yang saat ini berkembang pesat di benua Eropa.
Berdasar laporan Lembaga Nasional Pengawas Gerakan Anti-Islam Perancis, selama 2011 jumlah serangan rasis kelompok ekstrim sayap kanan terhadap umat Islam Perancis meningkat 34 persen dibandingkan periode 2010.
Pada hari Sabtu lalu (20/10) kelompok ekstrim Perancis menyerang dan menghancurkan proyek awal pembangunan sebuah masjid di kota Bwatiye, Perancis Tengah. Mereka menolak pembangunan masjid di kota tersebut.(SI-Online)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !