Oleh Ustadz Kharisman
Jika anda pernah bersalah kepada
seseorang, mungkin masih tersisa perasaan ‘tidak enak’ dalam diri orang
tersebut meski ia telah memaafkan. Masih ada yang mengganjal dalam
hatinya. Kalau sebelumnya orang itu sangat mencintai anda, maka setelah
itu cintanya bisa berkurang, meski hanya beberapa persen. Sulit untuk
utuh kembali seperti sedia kala. Berbeda dengan Allah. Jika seorang
pernah berdosa kepada Allah, kemudian ia bertaubat dengan
sebenar-benarnya. Maka, Allah akan mengampuni dosanya dan kembali
mencintainya seperti sedia kala, bahkan bisa lebih dari itu. Itulah
makna firman Allah:
…وَهُوَ الْغَفُورُ الْوَدُودُ
Dan Dialah Allah Yang Maha Pengampun lagi Maha Mencintai (Q.S al-Buruuj:14)
Syaikh Abdurrahman as-Sa’di rahimahullah
menyatakan: “dalam ayat ini terdapat suatu rahasia (yang halus) ketika
Allah menggandengkan penyebutan Maha Pengampun dengan Maha Mencintai.
Hal ini untuk menunjukkan bahwa orang-orang yang berdosa jika bertaubat
dan inabah kepada Allah, Allah akan mengampuni dosanya dan
mencintainya”. Tidak seperti perkataan salah dari orang-orang: “bahwa
Allah akan mengampuninya, tapi kecintaan Allah kepadanya tidak kembali
(Taisiir Kariimir Rahman hal 918)”.
Karena itu, orang yang bertaubat dari suatu dosa dengan sebenar-benarnya taubat, seakan-akan ia tidak pernah berbuat dosa itu.
Karena itu, orang yang bertaubat dari suatu dosa dengan sebenar-benarnya taubat, seakan-akan ia tidak pernah berbuat dosa itu.
التَّائِبُ مِنَ الذَّنْبِ كَمَنْ لَا ذَنْبَ لَهُ
Menyakiti Kekasih Allah, Tapi Masih
Dibuka Pintu Taubat. Namun, Bagaimana sikap anda terhadap orang yang
menyakiti orang-orang terkasih kita? Pasti kita membencinya, Membara
dendam dalam dada, dan seakan tidak tersisa ruang pemaafan. Allah
Subhaanahu Wa Ta’ala adalah Yang Maha Pengampun, Pemberi Taubat, Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang, masih memberikan kesempatan bertaubat
kepada orang-orang yang menyiksa para Kekasih-Nya.
Tahukah anda kisah Ashaabul Ukhduud?
Kisah itu diisyaratkan dalam Surat alBuruuj. Kaum musyrikin yang dzhalim
memaksa orang-orang beriman untuk kafir. Mereka hanya diberi 2 pilihan:
“keluar dari keimanan atau masuk ke dalam parit yang berisi api yang
menyala-nyala”. Orang-orang beriman pun masuk ke parit tersebut.
termasuk seorang ibu yang menggendong anak bayinya. Ia ragu-ragu untuk
masuk ke dalam api itu karena kasihan pada anaknya. Namun, atas
Kekuasaan Allah bayi itu bisa berkata: Sabarlah wahai ibuku,
sesungguhnya engkau berada di atas kebenaran. Lalu terjunlah ibu beserta
bayinya itu dengan penuh keimanan kepada Allah. Untuk orang-orang kafir
penyiksa tersebut, Allah berfirman:
إِنَّ
الَّذِينَ فَتَنُوا الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ ثُمَّ لَمْ يَتُوبُوا
فَلَهُمْ عَذَابُ جَهَنَّمَ وَلَهُمْ عَذَابُ الْحَرِيقِ
Sesungguhnya orang-orang yang menguji (memberi pilihan dan
menyiksa) orang-orang beriman laki-laki dan wanita kemudian tidak
bertaubat, maka baginya adzab Jahannam dan bagi mereka siksa yang
membakar (Q.S alBuruuj: 10)
Dalam ayat tersebut Allah mengancam para
penyiksa tersebut dengan adzab yang pedih, jika mereka tidak bertaubat.
Artinya, Allah masih membuka peluang taubat. Al-Hasan al-Bashri
–seorang tabi’i- berkata: “Perhatikanlah Dzat Yang Maha Mulya lagi
Pemurah. Mereka telah menyiksa para kekasih (Wali) Allah, namun Allah
masih mengajak mereka kepada taubat dan ampunan (Tafsir Ibn Katsir)”.
Allah juga memberikan peluang taubat kepada orang-orang kafir yang
masih hidup. Sahabat Nabi Ibnu Abbas berkata: Allah mengajak bertaubat
kepada orang-orang yang mengatakan:(1) Isa adalah Allah
(2) Isa adalah anak Allah,
(3) Uzair adalah anak Allah,
(4) Allah fakir,
(5) Tangan Allah terbelenggu,
(6) Allah adalah satu dari yang tiga (trinitas)
Allah berkata kepada orang-orang (kafir) tersebut:
أَفَلا يَتُوبُونَ إِلَى اللَّهِ وَيَسْتَغْفِرُونَهُ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
Tidakkah mereka bertaubat kepada Allah dan beristighfar
kepadaNya, dan Allah adalah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (Q.S
al-Maidah:74)(Tafsir Ibnu Katsir)
(dinukil dari buku Sukses Dunia Akhirat dengan Istighfar dan Taubat karya Abu Utsman Kharisman halaman 113-115)
Sumber: www.salafy.or.id
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !